Jumat, 04 Mei 2012

Semarak Naik Dango di Sungai Ambawang
Gubernur Kalbar Cornelis saat membuka ritual naik dango (Foto: Dina/Okezone)
Gubernur Kalbar Cornelis saat membuka ritual naik dango
PONTIANAK - Perayaan naik dango, ritual setahun sekali yang dilaksanakan oleh suku Dayak Kanayan berlangsung meriah di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ribuan masyarakat memenuhi lapangan rumah panjang adat Dayak yang ada di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, mulai sekira pukul 09.00 WIB, baru-baru ini.

Kali ini, Kabupaten Kubu Raya terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan perayaan naik dango yang disambut masyarakat sekitar sebagai sebuah perayaan wajib tiap tahun. Aktivitas ini wajib mereka ikuti sebagai rasa syukur menyimpan hasil panen padi mereka selama setahun.

Masyarakat yang hadir berasal dari Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, dan Kabupaten Landak. Upacara adat diisi dengan tarian dari kontingen tingkat kecamatan untuk mengarak berbagai simbol dan menarikan tarian khas naik dango yang dibawakan para remaja Dayak Kanayan.

Menurut Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, naik dango mengingatkan masyarakat Dayak bahwa mereka terhubung langsung dengan alam sekitar, juga kepada Sang Jubata untuk mengucap syukur atas berkah yang diterima oleh masyarakat Suku Kanayan.

“Perayaan ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas berkah yang diberikan Tuhan kepada kita,” katanya pada pembukaan naik dango.

Memang, saat ini banyak kemajuan bidang transportasi dan komunikasi yang membuat banyak orang terbuka akan informasi dan pengalaman budaya lainnya sehingga mempengaruhi gaya hidup seseorang atau masyarakat. Namun, Cornelis berharap masyarakat Dayak Kanayan dapat melakukan penyesuaian dengan gaya hidup modern di luar lingkungan mereka.

”Dengan banyaknya informasi yang terbuka dengan hidup modern, membuat generasi muda tidak terlalu tertarik dengan hal berbau tradisional. Perayaan naik dango ini harus dilestarikan,” harapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kalimantaran Barat Yusri Zainuddin mengatakan upacara naik dango dilakukan oleh masyarakat suku Dayak yang bertujuan melestarikan budaya daerah sebagai khasanah budaya Nasional.

“Selain memberikan dampak positif terhadap dinamika pembangunan dan ekonomi di tiap-tiap kecamatan,” katanya.

Budaya khas Dayak ini, dikatakan Yusri, dapat menonjolkan peningkatan hasil panen padi. Selain peningkatan sumber daya manusia bidang pertanian juga merupakan upacara yang unik untuk dilihat dan menarik banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang datang ke Kalimantan Barat.

“Jelas kami berharap dengan acara tahunan ini, banyak wisawatan yang datang ke Kalbar karena naik dango merupakan ritual adat Dayak yang unik dan layak dinikmati banyak orang,” jelasnya.

Hadir dalam perayaan Naik Dango, Ketua DPRD Kalbar Minsen bersama seluruh Kepala SKPD, beberapa pejabat di kabupaten, seperti Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan Pejabat dari Polda Kalbar.